
Ironi Agnostik
Hening hanya fatamorgana menyiksa
Kala setiap sudut tiada henti menyalak
Tawa penyesatan tak asing lagi terdengar
Tiap jaraknya penuh kebencian
Serupa pedang menusuk dalam
Segala hujatan menetes romantik dari bibir
Deretan tanya memperlambat tetesan darah
Denyutnya dipacu amarah yang membara
Maka sambutlah nerakanya dengan tawa
Stigma yang ganas telah meliar
Hasrat pembangkangan tumbuh menjalar
Dendam akibat kemarahan
Bentuk moralitas tak beralas
Para agnostik melupakan mortalitas
Tanpa sadar mereka menjadi ampas
Dendam yang mematikan membiaskan mata
Dan kian terasa skema penghancuran nyata
Denyutnya dipacu amarah yang bertubi
Menghitamkan seluruh pasang mata gundah
Denyutnya dipacu amarah yang membara!
Writer/s: Humiliation